-->

Cara Mengasah Naluri Bisnis Pemula

Mengasah naluri berbisnis sangat penting bagi para wiraswastawan pemula yang hendak memulai usaha di bidang produksi, perdagangan maupun jasa. Memang, para pakar ekonomi menganjurkan untuk memakai pendekatan logis dalam mengambil keputusan bisnis. Tapi dalam kondisi tertentu, naluri, isnting, intuisi atau feeling memegang peran penting dalam bisnis. Hal itu terutama jika kita sebagai pengusaha dihadapkan pada situasi darurat yang memerlukan tindakan secara cepat.

Sebelum mengulas secara detail tentang cara mengasah naluri bisnis bagi pengusaha pemula, ada baiknya kita telaah apa arti pengertian dari naluri bisnis, insting berwirausaha atau feeling entrepreneur?
keuntungan kerugian menggunakan naluri intuisi dalam berbisnis 

Pengertian Naluri Bisnis

Naluri bisnis adalah kemampuan alamiah seseorang (pengusaha) bereaksi secara majemuk dalam mengelola usaha yang dijalankan dari waktu ke waktu
Naluri bisnis ini meliputi:
  • Kemampuan / kepekaan melihat peluang usaha
  • Kemampuan menganalisa untung rugi
  • Kemampuan menilai karakter / perilaku individu (karyawan, rekan bisnis, konsumen dll)
  • Kemampuan mempengaruhi orang lain

Dorongan naluri, insting, feeling, intuisi berbisnis ini akan otomatis muncul dengan sendirinya tanpa di sadari dari proses pengalaman. Sedikit berbeda dengan naluri bawaan sejak lahir yang tak perlu diasah seperti saat perut lapar maka akan mencari makan, saat haus akan minum dll. Naluri bisnis bisa pelajari, diasah dan dikembangkan.

Cara Mengembangkan dan Mengasah Naluri Bisnis

Terjun langsung dalam bisnis / usaha adalah faktor fundamental untuk mengasah naluri bisnis. Pengalaman menghadapi berbagai masalah, persoalan, hambatan dan rintangan bisnis dalam jangka waktu lama dengan sendirinya akan memupuk naluri bisnis. Dan hal ini tak diajarkan di bangku kuliah atau sekolah manapun. Persis seperti kata-kata pepatah dari para cerdik cendekia:
“Pengalaman adalah guru paling berharga.”
Tentunya masing-masing orang (pengusaha) berbeda dalam menyerap pengalaman memutar roda usahanya dan membentuk naluri bisnis pada dirinya. Ada yang cepat dan ada pula yang lambat.

Berikut adalah tips cara agar naluri berbisnis cepat terasah:

1. Fokus terhadap bisnis yang dijalankan

Fokus terhadap bidang bisnis yang dilakoni membantu kita mengidentifikasi faktor apa saja yang mempengaruhi kemajuan dan menghambat usaha. Sehingga pada saat menghadapi kondisi serupa, kita dapat mengambil langkah yang tepat.

Contoh sederhananya begini. Anda adalah seorang pengusaha garment. Saat moment lebaran, biasanya permintaan meningkat. Maka jauh-jauh hari Anda harus menambah jumlah stock pakaian yang hendak dijual atau diproduksi. Ini insting yang umum tertanam dalam benak semua pengusaha.

Namun harus diingat, faktor model yang lagi ngetrend, daya beli masyarakat (ekonomi makro) dan faktor lain juga harus dipertimbangkan. Maka pengusaha dengan naluri bisnis tinggi akan tepat memprediksi model pakaian apa yang bakal laris manis diserbu konsumen. Jadi tidak ngawur asal menggenjot produksi yang bisa berakibat barang produknya numpuk di gudang.

2. Bergaul dengan banyak orang

Bergaul dengan banyak orang dari berbagai kalangan (baik sesama pebisnis maupun masyarakat umum) bermanfaat untuk menilai karakter orang secara umum. Misalnya, orang yang berbicara terlampau tinggi punya kecenderungan berbohong. Orang yang menatap mata lawan bicara biasanya adalah orang yang serius, dan lain sebagainya.

Walaupun asumsi-asumsi tersebut tidak mencerminkan karakteristik seseorang secara tepat, namun setidaknya membantu mengasah naluri kita dalam merekrut karyawan, menjalin kerjasama dengan relasi bisnis dan lainnya.

Contoh: Saat ada relasi baru yang mengajak kerjasama, dengan melihat cara berpakaian dan tutur katanya, kita bisa menilai orang tersebut layak dipercaya atau tidak. Mungkin rekan pebisnis pernah merasa punya firasat kurang baik terhadap calon rekan bisnis dan ternyata feeling tersebut benar, bukan?

Nah, naluri semacam ini akan membuat kita lebih berhati-hati saat bertransaksi dengan orang yang dirasa mencurigakan sehingga terhindar dari tindak penipuan. Ya, meski kadang dugaan kita bisa meleset. Jangankan orang yang baru dikenal, rekan kepercayaan sendiripun kadang berkhianat.

3. Belajar dari pengalaman orang lain

Sering sharing dengan rekan sesama pebisnis, menghadiri seminar bisnis, membaca artikel kisah sukses, kisah kebangkrutan di media dsb, secara tidak langsung akan mengasah naluri bisnis kita. Kita bisa belajar hal apa saja yang membuat orang lain sukses atau gagal total. Dan ini adalah pelajaran gratis yang tak ternilai harganya

Namun belajar serajin apapun dan dari guru master bisnis paling hebat sekalipun tidak akan bisa meningkatkan naluri berbisnis tanpa terjun langsung berwirausaha. Mungkin kita hanya akan pandai berteori. Tapi jika dihadapkan pada masalah nyata yang sebenarnya, akan kebingungan. Persis seperti pengamat bola yang pintar mengomentari permainan namun tak becus mencetak gol saat disodori bola di depan gawang yang kosong melompong sekalipun.

Keuntungan dan Kerugian Mengambil Keputusan Berdasar Naluri Bisnis

Seperti disinggung diawal artikel, para pakar ekonomi menganjurkan untuk mengambil keputusan berdasar data dan fakta serta menghindari feeling atau naluri dalam mengambil keputusan bisnis. Anjuran tersebut ada benar dan salahnya. Kelebihan dan kekurangan menggunakan naluri sebagai dasar acuan memutuskan kebijakan bisnis adalah sebagai berikut

Keuntungan mengambil keputusan berdasar naluri bisnis

  • Cepat mengambil tindakan atas situasi darurat. Dimana akan sangat terlambat jika harus menunggu pengumpulan data untuk menganalisa sebuah peluang. Misalnya saat memutuskan mengakuisisi perusahaan lain yang dijual. Kita akan keduluan pihak lain jika terlalu banyak pertimbangan
  • Mengurangi resiko kehilangan momentum yang tepat dalam mendapatkan keuntungan. Misalnya pelanggan batal membeli karena kita terlalu alot mempertahankan harga jual yang ditawar
  • Melangkah lebih awal dan meninggalkan para pesaing. Ini karena perkembangan bisnis sangat cepat sehingga kalau tak cepat beradaptasi dengan perkembangan, pesaing akan menyalip di tikungan dan mengambil keuntungan yang sudah ada di depan mata

Kerugian mengambil keputusan berdasar naluri bisnis

  • Beresiko tinggi salah dalam mengambil keputusan dan mengakibatkan kerugian besar
  • Faktor perasaan dan emosi sering melemahkan naluri bisnis yang sudah terasah

Berdasar kelebihan dan kelemahan diatas, maka cara paling tepat dalam mengambil keputusan adalah memadukan unsur rasional dan naluri intuisi. Para pengusaha harus pandai-pandai serta bijak membaca situasi. Kapan saatnya berpikir 1000 kali dan kapan waktunya harus cepat bertindak mengandalkan feeling dalam mengambil keputusan.

Mengingat pentingnya naluri atau insting bisnis, maka setiap bisnisman perlu mengasah ilmu, skill, keterampilan, kemampuan, pola pikir (mindset) yang otomatis akan meningkatkan feeling dalam berbisnis. Terkait: Hal yang harus dihindari pengusaha .


Semoga info dan tips singkat cara mengasah naluri bisnis dari admin bisnis jasa ini bermanfaat bagi kita. Khususnya buat pengusaha pemula yang serius ingin terjun membuka usaha baru. Tak perlu takut, cepat atau lambat kita pasti akan punya insting, feeling dan intuisi yang baik dalam mengelola bisnis. Saat skill kemampuan bawah sadar tersebut terasah dengan bagus, berarti kesuksesan bisnis sudah ada di depan mata
Facebook Comments

0 komentar

Jika berkenan silahkan kirim komentar, memberi masukan, kritik yang membangun, share pengalaman atau promosi bisnis anda sesuai materi pembahasan