Dampak Kenaikan PPN 12% Pada Pebisnis
Tahun baru, bukan kesenangan baru. Justru, ada keresahan baru akibat PPN yang kini mengalami kenaikan.
Berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) yang telah disahkan oleh DPR RI pada 29 Oktober 2021, mulai tahun 2025 PPN akan naik menjadi 12% dari yang sebelumnya 11%.
Hal ini menciptakan keresahan hebat dan banyak masyarakat yang menolak kenaikan ini. Bagi pebisnis dan pengusaha, aktivitas penjualan Anda dapat berkurang pesat, lho.
Apa sih sebetulnya PPN itu dan kenapa bisa memiliki dampak yang sangat besar? Yuk simak artikel berikut ini.
Apa itu PPN?
PPN adalah singkatan dari Pajak Pertambahan Nilai yang merupakan salah satu jenis pajak di Indonesia. PPN adalah pajak yang dikenakan untuk setiap transaksi jual beli barang atau jasa.
Beban pajak sepenuhnya ditanggung oleh konsumen, namun segala kewajiban untuk memungut dari konsumen, menyetor ke negara, dan melaporkan jumlah PPN ada di PKP atau Pengusaha Kena Pajak.
PPN sendiri memiliki fungsi utama untuk menambah pemasukan negara dan membiayai program-program pemerintah.
Mungkin kenaikan PPN ini tampak seperti hanya bertambah satu angka dan Anda beranggapan bahwa hal ini tidak akan terlalu memberikan dampak. Namun, ada cara untuk menghitung kenaikan ini yang perlu Anda perhatikan.
Cara Menghitung PPN
Berikut ini adalah ilustrasi kenaikan PPN menurut Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
Kenaikan dari 11% menjadi 12% bukanlah hanya 1%, tapi 9%! Kenaikan ini dilihat dari selisih harga, bukan dari persentase kenaikannya. Berikut ini adalah rumusan yang diberikan:
Misalnya, Anda ingin membeli paket data seharga Rp100.000. Oleh karena itu, Anda harus menghitungnya menjadi Rp100.000 x 12%, hasilnya menjadi Rp112.000. Maka, PPN yang harus Anda bayar adalah Rp12.000 dan total harga yang harus dibayar menjadi Rp120.000.
Dengan begitu, kenaikannya bukan hanya sebatas naik satu angka bukan? Bahkan, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) menyatakan bahwa kenaikan makanan dan minuman bisa mencapai 2-3%.
Akan sangat berdampak bagi seluruh masyarakat bukan?
Dampak Kenaikan PPN
Menurut pakar ekonomi dari Universitas Airlangga, Prof Dr Sri Hearianingrum SE MSc, kenaikan pajak mungkin berdampak baik bagi pemerintah, namun aktivitas ekonomi mikro berpotensi untuk berkurang.
Dengan kenaikan PPN, semua barang pokok akan mengalami kenaikan. Oleh karena itu, daya beli masyarakat akan ikut menurun dan pebisnis atau pengusaha lainnya juga akan mengalami keturunan dalam penjualan.
Pebisnis bahkan diprediksi mengalami dampak paling buruk karena adanya peningkatan dalam biaya produksi sementara daya beli menurun, selain itu, daya saing profitabilitas dapat berkurang.
Menurut Direktur Center of Economic and Studies (CELIOS), PPN ini dapat memperlambat pemulihan ekonomi karena pebisnis akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan margin keuntungan.
Tidak berhenti di situ, jika Anda berinvestasi, investasi Anda juga akan terdampak dari kenaikan PPN! Anda bisa tanya siapapun mulai dari investment advisor hingga konsultan, bahwa investasi akan menurun karena peningkatan biaya produksi dan penurunan permintaan.
…
Pada dasarnya, kondisi ekonomi di Indonesia saja sudah tidak stabil, ditambah lagi dengan kenaikan PPN yang akan sangat berdampak besar khususnya bagi pebisnis dan masyarakat menengah ke bawah.