Strategi Jemput Bola vs Tunggu Bola: Efektif Mana?
Strategi pemasaran jemput bola versus rebut bola, mana
yang lebih efektif? Sabar, tunggu sebentar. Seperti hendak menikah, perlu
pertimbangan matang sebelum menentukan pilihan. Kita tidak akan bisa
menyimpulkan taktik strategi bisnis mana yang terbaik sebelum memahami satu
sama lain. Betul?
pilihlah sistem pemasaran yang paling tepat dan efektif |
Sudah tahu kan apa itu sistem marketing jemput bola dan tunggu bola? Dua istilah strategi penjualan ini pasti sudah familiar di telinga
pengusaha maupun para marketer ulung. Dalam dunia bisnis sering dipakai sebagai
taktik untuk mencari pelanggan dan memasarkan produk, baik berupa barang maupun
jasa.
Sebelum menyimpulkan strategi marketing mana yang paling
efektif dalam menjaring pembeli (client), sebaiknya kita jawab dulu pertanyaan
berikut ini. Buat menyamakan persepsi saja, siapa tahu kita punya pendapat yang
berbeda.
- Apa yang dimaksud dengan istilah strategi jemput bola?
- Apa keuntungan dan kekurangan dari sistem pemasaran jemput bola?
- Apa pengertian / definisi dari strategi bisnis tunggu bola
- Apa kelebihan dan kelemahan dari strategi tunggu bola?
- Bisnis apa yang cocok menerapkan strategi jemput bola maupun tunggu bola?
Pengertian - Definisi strategi pemasaran jemput bola
adalah cara pemasaran aktif. Dimana penjual aktif menawarkan dagangannya berupa produk barang maupun jasa langsung pada konsumen. Caranya bisa turun ke lapangan untuk presentasi secara door to door, menghubungi lewat telepon, SMS, email, inbox sosial media dan lain sebagainya
Strategi marketing jemput bola sendiri berasal dari istilah
filosofi dalam olah raga paling populer di dunia yaitu sepakbola. Dimana untuk mencetak
gol (menggambarkan target penjualan dalam dunia bisnis), seorang striker
(marketing) harus turun ke bawah untuk menjemput bola kemudian digiring ke
depan gawang lawan.
Keuntungan / kelebihan stategi pemasaran jemput bola
- Lebih tepat dalam membidik target yaitu orang yang sekiranya membutuhkan barang / jasa yang ditawarkan sehingga kemungkinan terjual lebih besar
- Penjual dapat mengeksplore kemampuan mempengaruhi calon pelanggan untuk membeli barang / jasa yang dijual.
- Mampu menggugah minat calon konsumen yang awalnya merasa tidak membutuhkan produk yang ditawarkan kemudian tertarik untuk membelinya
- Menguntungkan bagi konsumen karena menghemat waktu dan tidak perlu repot untuk membeli barang
- Konsumen mengetahui keunggulan brand produk tersebut secara detail karena bisa bertanya langsung pada penjualnya
- Produk bisa dicoba di tempat sehingga dapat langsung ditukar jika tidak cocok (contohnya barang elektronik, alat dapur, alat rumah tangga dll)
Kekurangan / kelemahan strategi jemput bola
- Menguras waktu, tenaga dan biaya transportasi serta gaji salesman
- Posisi tawar penjual rendah di mata konsumen karena merasa pihak penjual yang butuh (tidak selalu)
- Resiko barang dagangan rusak sebelum laku terjual besar. Hal ini disebakan karena gesekan selama perjalanan, terlalu sering dicoba tapi batal dibeli, terkena debu, terkena air hujan dan sebab lainnya.
Contoh jenis produk yang cocok menerapkan strategi jemput bola
- Produk baru yang belum punya brand image / belum dikenal masyarakat luas
- Barang kebutuhan sekunder, tersier serta produk yang bukan merupakan kebutuhan pokok. Contohnya: alat penyedot debu, alat pijat refleksi, mainan, parfum, obat suplemen dsb
- Jasa asuransi
Definisi strategi tunggu bola
Disebut juga dengan sistem pemasaran pasif. Yaitu si penjual cukup menunggu pembeli datang atau menghubungi, baru melakukan follow up
Bagi yang suka nonton bola, pasti tahu tipikal
penyerang murni. Seorang stiker tidak banyak bergerak, hanya menunggu umpan
matang dari gelandang untuk mencetak gol (target penjualan).
Keuntungan / kelebihan stategi pemasaran tunggu bola
- Hemat waktu dan energi karena penjual tidak perlu kemana-mana untuk mencari pelanggan. Cukup memajang barang dagangan dan berharap customer datang membeli
- Kemungkinan deal lebih tinggi karena orang yang datang atau menelepon adalah calon pelanggan yang benar-benar mencari produk / jasayang dijual
- Nilai tawar tinggi karena konsumenlah yang butuh (tidak selalu berlaku. Terutama untuk usaha yang banyak pesaingnya di lokasi berdekatan)
Kekurangan / kelemahan sistem marketing tunggu bola
- Butuh biaya promosi tinggi untuk menarik minat konsumen
- Butuh lokasi strategis sehingga biaya sewa tempat usaha lebih tinggi. Contohnya sewa stand di mall, ruko dll
- Daya saing rendah jika tidak berani menjual dengan harga lebih rendah dari pesaing
Jenis usaha / produk yang cocok menggunakan sistem pemasaran tunggu bola
- Produk kebutuhan pokok. Contohnya: penjual sembako (tidak selalu. Faktanya banyak pedagang sayur keliling yang turun langsung ke lapangan dari rumah ke rumah)
- Produk yang sudah terkenal
- Toko konvensional. Contoh: toko kelontong / retail, toko pakaian, toko alat teknik, toko handphone, gerai-gerai di mall dll
- Toko grosir
- Rumah makan
- Tempat hiburan dan wisata (iyalah! Masa iya menggotong kandang macan keluar masuk kampung?)
Jemput bola versus tunggu bola. Mana lebih efektif?
Sebagian para pengusaha beranggapan strategi jemput
bola paling efektif diterapkan untuk memenangkan persaingan usaha karena lebih
memanjakan calon customer. Benarkah begitu? Mungkin, jika mengesampingkan
faktor tenaga, waktu dan biaya yang harus dikeluarkan. Karena sistem jemput
bola memerlukan tenaga ekstra, menyita waktu dan butuh biaya transportasi
akomodasi yang tidak sedikit
Berdasar keuntungan kerugian atau kelebihan kekurangan
dari masing-masing sistem marketing di atas, dapat disimpulkan bahwa:
Menerapkan sistem jemput bola dan tunggu bola bersamaan atau bergantian secaraberkesinambungan adalah strategi paling tepat untuk memasarkan produk barang maupun jasa. Masalah porsi mana yang dijadikan prioritas lebih, tergantung jenis usaha dan kondisi pasar (market share). Cerdaslah dalam mengatur ritme, kapan saatnya bertahan dan kapan waktunya menyerang
Catatan: kesimpulan ini hanya berdasar pendapat pribadi. Anda boleh tidak sepaham karena pengalaman dan cara pandang tiap orang berbeda dalam menilai sesuatu.
Di era kemajuan teknologi informasi saat ini, muncul teori
baru dari para internet marketing yaitu strategi rebut bola, stategi sliding
tackle, strategi clean sheet dan entah apa lagi istilahnya. Terdengar sadis ya?
Semoga pertarungan bisnis dari para raksasa bisnis tidak menjadi ajang gajah vs
gajah, pelanduk mati di tengah!
Jadi, mau pilih strategi marketing jemput bola atau tunggu
bola? Coba satu persatu atau keduanya sekaligus dan analisa secara mendalam
tingkat efektifitasnya. Karena Anda sendiri yang bisa menentukan sistem
pemasaran mana yang paling cocok diterapkan dalam bisnis. Tapi perlu diketahui,
tidak ada sistem yang 100% sempurna tanpa cela di dunia ini. Semua pasti ada
nilai plus minus atau untung ruginya. Cerdaslah dalam memilih. Perlu diketahui juga: untung rugi bisnis waralaba