-->

8 Kesalahan Konten Marketing Yang Perlu Anda Tahu

kesalahan konten marketing

 Konten marketing adalah strategi yang sangat penting untuk berkompetisi di pasar digital. Namun, tidak sedikit brand yang sudah melakukan effort maksimal tetapi gagal mencapai target marketing yang sudah ditetapkan.

Ada beberapa kesalahan umum di konten marketing yang perlu Anda waspadai. Berikut telah kami rangkum delapan kesalahan konten marketing yang harus dihindari beserta langkah solutif yang bisa Anda ambil. Baca selengkapnya berikut ini!

1. Terlalu Fokus Pada Hard Selling

Stop terlalu fokus pada hard selling. Jika konten Anda berisi promosi langsung tanpa memberikan nilai atau informasi tambahan, bisa jadi akan mengurangi engagement audiens. Konten yang hanya berisi ajakan untuk membeli  cenderung membuat audiens merasa terganggu.

Saat ini, dengan sosial media yang didominasi milenial muda dan Gen Z, audiens cenderung mencari informasi yang berguna. Konten yang terasa terlalu komersial dan memaksa justru membuat mereka skeptis dan menghilangkan kepercayaan terhadap brand Anda.

Fokuslah pada memberikan nilai melalui konten yang edukatif, informatif, dan bermanfaat. Anda bisa menyisipkan promosi produk atau jasa secara halus, tetapi pastikan itu bukan fokus utama. Konten yang seimbang turut membantu membangun hubungan jangka panjang dengan audiens.

2. Mengabaikan SEO

Search Engine Optimization (SEO) adalah praktik mengoptimalkan konten Anda agar mudah ditemukan melalui mesin pencari seperti Google. Jika Anda mengabaikan SEO, Anda akan kesulitan mendorong traffic ke website atau halaman lainnya.

Selain itu, Anda juga mungkin kurang optimal dalam kompetisi pasar. Kompetitor yang mengoptimalkan SEO mereka akan memiliki keunggulan dalam mencapai audiens yang sama. Sehingga Anda kehilangan peluang membuat penjualan.

Solusi untuk masalah ini yakni dengan mempelajari dasar-dasar SEO dan terapkan dalam setiap konten yang Anda buat. Anda bisa mengaplikasikan beberapa poin berikut:

  • Mencari dan menggunakan kata kunci yang relevan.
  • Mengoptimalkan meta deskripsi konten.
  • Menambahkan konten visual.
  • Mencari backlink berkualitas.
  • Menggunakan alat SEO untuk menganalisis kinerja konten.

3. Posting Tidak Konsisten

Konsistensi menjadi kunci brand Anda mudah diingat oleh audiens. Contoh posting konten yang tidak sesuai seperti memposting beberapa artikel dalam satu minggu, lalu tidak memposting apapun selama beberapa minggu berikutnya.

Baik konten di website maupun sosial media, semua kanal marketing Anda harus diberi konten secara reguler. Jika tidak, Anda akan kehilangan engagement dan memungkinkan audiens kehilangan minat.

Selain itu, banyak platform sosial media dan mesin pencari menghargai konsistensi. Posting konten tidak teratur dapat mengurangi visibilitas konten dan brand Anda, baik melalui search engine maupun segmen explore di masing-masing platform online.

Sebagai solusinya, buatlah kalender editorial dan patuhi jadwal posting yang konsisten. Strategi ini membantu Anda tetap terorganisir dan menunjukkan profesionalisme sebagai brand.

4. Kurang Konten Visual

Mungkin saja alasan marketing Anda kurang maksimal yakni karena minimnya konten visual. Mungkin juga, konten yang sudah ada kurang teroptimasi dengan baik, seperti kualitas konten yang rendah dan tidak adanya konsistensi visual.

Visual dapat membantu menjelaskan konsep yang kompleks dengan lebih mudah dan cepat dibandingkan teks saja. Anda bisa membuat video animasi, video pendek, tutorial, infografis, meme, dan lain-lain. Konten visual cenderung mendapatkan lebih banyak likes, shares, dan komentar.

Pastikan Anda menggunakan elemen visual yang konsisten, seperti logo, palet warna, gaya animasi, tipografi, serta gaya bahasa saat menyampaikan pesan. Buatlah bermacam-macam konten visual untuk menarik dan mengikat audiens.

5. Tidak Ada Call to Action (CTA)

Call to Action (CTA) adalah hal yang sangat penting di konten marketing Anda. CTA berisi ajakan atau instruksi yang diberikan kepada audiens untuk mengambil tindakan tertentu setelah mengkonsumsi konten. Contonya, ajakan untuk mengunduh e-book, mendaftar newsletter, membeli produk, dan lain-lain.

Tanpa CTA, audiens tidak tahu langkah apa yang harus diambil selanjutnya. Mereka mungkin hanya melihat konten Anda dan meninggalkannya tanpa tindakan lebih lanjut. Hal ini mengakibatkan kurangnya konversi dari konten yang Anda buat.

Sertakan CTA yang jelas dan relevan dalam setiap konten. Pastikan CTA tersebut jelas, mudah dipahami, dan menarik. Biasanya, brand meletakkan CTA di akhir konten mereka. Anda juga bisa meletakkannya di caption atau deskripsi konten.

6. Tidak Mengikuti Tren

Jika tidak mengikuti tren, Anda bisa ketinggalan hal-hal menarik di dunia marketing dan perkontenan. Tren bisa berupa topik populer, format konten baru, atau perubahan algoritma platform sosial.

Mengapa mengikuti tren sangat penting untuk marketing? Jika Anda tidak mengikuti tren terbaru, konten Anda akan terasa usang dan kurang relevan bagi audiens. Selain itu, kompetitor yang mengikuti tren akan memiliki keunggulan dalam menarik dan mempertahankan audiens.

Misalnya Anda adalah penjual sepatu. Anda bisa membuat konten rekomendasi sepatu untuk marathon karena olahraga ini sedang trend. Selain itu, buat konten yang informatif seperti cara membersihkan sepatu yang benar agar awet.

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk tetap up-to-date. Pertama, Anda bisa melakukan riset pasar, mengikuti berita terbaru, dan berpartisipasi dalam diskusi komunitas. Adaptasikan konten Anda untuk mencerminkan tren yang relevan.

7. Personalisasi Tidak Tepat

Personalisasi berarti menyesuaikan konten agar sesuai dengan preferensi, kebutuhan, dan perilaku individu audiens. Personalisasi yang tidak tepat terjadi ketika konten yang disesuaikan tidak relevan atau terlalu umum bagi audiens spesifik.

Personalisasi yang buruk bisa membuat audiens merasa tidak dipahami. Hal ini kemudian berimbas pada rendahnya tingkat engagement dan konversi pada konten-konten Anda.

Gunakan data dan analitik untuk memahami audiens Anda dengan lebih baik. Segmentasikan audiens berdasarkan preferensi dan perilaku mereka, lalu sesuaikan konten untuk setiap segmen tersebut. Pastikan personalisasi Anda didasarkan pada data yang akurat dan relevan.

8. Konten Kurang Otentik dan Relevan

Jika konten Anda tak kunjung membuahkan hasil yang diinginkan, mungkin konten tersebut kurang otentik dan relevan. Konten yang kurang otentik biasanya tidak mencerminkan nilai, suara, atau budaya merek.

Sedangkan konten yang tidak relevan berarti tidak sesuai dengan minat, kebutuhan, atau masalah target audiens Anda. Konten yang tidak otentik dan relevan sulit untuk membangun koneksi emosional dengan audiens dan tidak memberikan solusi atau nilai bagi mereka.

Untuk mengatasi isu ini, lakukan riset untuk memahami audiens Anda dengan baik dan buat konten yang relevan dengan minat, kebutuhan, dan masalah mereka. Selalu berusaha untuk memberikan nilai tambah dan solusi yang nyata.

Kesimpulan

Konten marketing harus dibarengi dengan strategi yang tepat agar memenuhi target Anda. Melakukan beberapa kesalahan di atas mungkin hal yang wajar, namun Anda harus segera menemukan solusi dan menyusun strategi baru.

Diskusikan permasalahan yang Anda temui dengan tim marketing internal dan gagas strategi baru yang mungkin jadi solusi. Manfaatkan alat analitik, rekomendasi ekspert, dan masukan pelanggan untuk mendapat solusi yang tepat bagi brand Anda

Facebook Comments

0 komentar

Jika berkenan silahkan kirim komentar, memberi masukan, kritik yang membangun, share pengalaman atau promosi bisnis anda sesuai materi pembahasan