Analisa Usaha Carteran PickUp dan Truk
Analisa Usaha Pick Up dan Truk Carteran – Bisnis jasa
transportasi angkutan barang ini punya peluang menguntungkan. Menjanjikan
income pendapatan lumayan besar. Cocok dijadikan usaha sampingan maupun usaha
utama di daerah pedesaan maupun di kota besar / kecil. .
Usaha carteran kendaraan niaga ini cukup unik. Sejauh
ini belum banyak pengusaha yang mengelola bisnis ini secara profesional.
Kebanyakan mobil pickup dan truk carteran yang sering mangkal di dekat pasar dan tepi
jalan ini dijalankan perindividu secara tradisional. Tarifnya juga tak ada
patokan resmi. Hanya berdasar perkiraan jauh dekat / jarak angkut. Sehingga
kalau mau mencarter, kita sering tawar menawar dengan sopirnya
Nah, ini tentu peluang usaha yang terbuka lebar bagi
Anda yang ingin serius menggeluti bidang jasa transportasi carteran ini secara
profesional. Karena sewa carter pick up termasuk jenis bisnis jasa menguntungkan dan dibutuhkan masyarakat.
pick up carteran |
Analisa Pangsa Pasar Usaha Truk - Pick Up Carteran
Target pemasaran carteran atau sewa pick up (PU) dan
truk cukup luas. Masyarakat / konsumen membutuhkannya untuk keperluan:
- Pindahan rumah. Orang yang pindah tempat tinggal butuh jasa carteran pick up atau truk mengangkut barang perabotan dari rumah lama ke rumah baru. Anak kost juga merupakan konsumen potensial saat pindah kos-kosan atau mengankut barang-barang kembali ke daerah asalnya.
- Mengirim barang. Banyak toko dan industri kecil (UKM) belum memiliki armada angkutan sendiri untuk mengirim barang atau produknya ke konsumen. Alternatifnya adalah dengan menyewa kendaraan roda empat khusus untuk mengangkut barang ini
- Mengangkut hasil pertanian. Di daerah pedesaan, para petani dan peternak memerlukan jasa angkutan untuk mendistribusikan hasil pertanian dan peternakan ke pasar.
- Membuang puing bangunan. Penyedia jasa khusus buang puing bongkaran sisa material rumah / gedung memang sudah ada dimana-mana. Tapi banyak orang yang merenovasi rumah juga mencarter truk atau pickup untuk membuang batu bata, semen cor dan sisa material tak terpakai lain
- Mengangkut belanjaan di pasar. Pedagang pasar (biasanya ibu-ibu) langganan sewa pickup untuk mengantar dan menjemput dagangannya dari dan ke pasar.
- Orang-orang yang membutuhkan untuk berbagai keperluan lainnya.
Berapa Modal Untuk Membuka Usaha Carteran / Sewa Truk dan PickUp?
Modal yang dibutuhkan tentu saja mobil pickup atau
truk. Disarankan membeli kendaraan bekas untuk dicarterkan. Selain harga pickup
/ truk seken lebih murah, sayang kalau beli baru untuk disewakan karena resiko
lecet itu sudah pasti. Namanya juga untuk mengangkut benda keras, benturan atau
gesekan tak mungkin dihindari
Pilih kendaraan bekas yang masih bagus. Mesinnya normal
dan sasisnya masih kuat. Kalau body agak jelek tak jadi soal. Yang penting tak
suka mogok di jalan. Kalau mau beli gres dari dealer ya tak masalah.
Tapi harus diketahui. Sewa kendaraan niaga beda dengan
rental mobil penumpang (orang). Kalau persewaan mobil penumpang, bagus tidaknya
mobil mempengaruhi harga sewa. Sedang mobil angkutan barang, tidak berpengaruh.
Konsumen tak peduli mau pakai kendaraan bagus atau jelek, yang penting muatan barangnya utuh sampai ke tempat tujuan.
Semua jenis pickup dan truk bisa dicarterkan. Yang
paling sering kita jumpai di dekat pasar dan di pinggir jalan adalah truk
engkel Mitsubishi T120ss. Sedang pickup: Daihatsu Zebra PU, Espass PU; Suzuki
Carry PU, Mitsubishi L300 PU, S 120 dan lain sebagainya
Modal untuk membeli pickup seken yang laik jalan dan
dicarterkan berkisar antara 30 juta sampai 60 juta. Sedang truk dikisaran 60
juta s/d 100 juta. Tergantung merk, tahun pembuatan dan kondisi kendaraan. Anda
bisa mencari informasi harganya lebih detail di internet dengan kata kunci "harga pickup atau truk seken di kota Anda".
Baca juga: Filosofi mobil angkot dalam bisnis
Baca juga: Filosofi mobil angkot dalam bisnis
Analisa Untung Rugi Usaha Pickup dan Truk Carteran
Faktor yang mempengaruhi untung atau rugi usaha sewa
carter truk dan PU adalah:
- Harga beli pickup atau truk. Semakin mahal harga belinya, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk balik modal atau BEP
- Ongkos carteran. Semakin tinggi menarik biaya / ongkos sewa, semakin besar laba yang didapat. Tapi dengan menawarkan ongkos terlampau tinggi, kemungkinan pelanggan akan lari pada pesaing. Jadi disarankan untuk mengikuti tarif umum yang berlaku saja.
- Sering tidaknya dicarter. Semakin sering dicarter atau disewa pelanggan, kemungkinan kembali modal dan mendapat keuntungan semakin besar. Begitu pula sebaliknya
- Resiko kerusakan dan kecelakaan. Ini bagian yang sulit diprediksi. Semua orang tak ingin mengalami kecelakaan. Tapi kejadian seperti ini bisa saja menimpa. Solusinya adalah mengasuransikan kendaraan tersebut
Jadi misalnya Anda beli pickup seharga 40 juta. Anda
mematok harga carter sekali jalan untuk rute dalam kota antara 100 ribu sampai
150 ribu. Sehari mampu jalan 4 kali. Untuk beli BBM 150 ribu. Maka analisa
keuntungannya adalah
(125.000 x 4) -150.000 = Rp. 350.000,-
Jadi sebulan kalau libur 5x adalah: 350 ribu x 25 hari
= Rp 8.750.000,-. Dipotong dana cadangan yang harus disisihkan untuk mengganti
ban, beli onderdil dan mengantisipasi resiko biaya perbaikan jika terjadi kerusakan
dll sebesar 1,5 juta, maka pendapatan perbulan adalah 7.250.000,-
Artinya, kurang dari setahun sudah balik modal. Itu
jika pickup tersebut Anda sopiri sendiri dalam mencari muatan. Kalau disopiri karyawan, tinggal
dipotong gaji karyawan saja. Atau jika mengunakan sistem setoran, tinggal
mengalikan saja setoran seharinya berapa. Misalnya sehari setorannya dipatok
100 ribu, maka laba kotor perbulan (25 hari) adalah 2.500.000,-