Kisah Sukses Pendiri Walt Disney: Walter Elias Disney
BisnisJasa.Id - Kisah sukses pendiri Walt Disney, Walter
Elias Disney tidak kalah dramatis dengan cerita film kartun buatannya.
Perjalanan sejarah hidup tokoh yang terkenal sebagai inovator animasi kartun paling
fenomenal di dunia ini penuh liku-liku. Sebelum karya-karyanya seperti Donald
Bebek, Mickey Tikus, Goofy dan ratusan tokoh kartun lucu lainnya menjadi ikon yang
digemari anak-anak, remaja sampai orang tua seantero jagad, Walt Disney harus
menghadapi berbagai tantangan berat.
sumber gambar walt disney by flickr.com |
Belajar dari kisah perjalanan sukses Walt Disney dari awal sampai akhir hayat akan membuka mata
hati kita. Kita akan mendapat pelajaran berharga, bahwa kesuksesan itu diraih
dengan bekerja keras, semangat pantang menyerah, dan mengikuti kata hati (hobi).
Faktanya, orang lebih mengagumi keindahan gambar dan alur cerita film disney
princess atau kemegahan DisneyLand ketimbang berpikir bagaimana sulitnya orang
yang menciptakannya
Berikut ringkasan kisah nyata perjalanan hidup Walter
Elias Disney atau lebih dikenal dengan nama Walt Disney. Bagaimana pendiri Walt
Disney Studio ini mengawali bisnis, jatuh bangun sebelum akhirnya sukses
sebagai orang kaya, tokoh inspiratif dunia sepanjang masa. Terkait: kata bijak orang terkaya dunia
Kisah Singkat Masa Kecil Walt Disney
Walter Elias Disney lahir di Chicago pada tanggal 5
Desember 1901. Dia tidaklah terlahir dari keturunan orang kaya. Ayahnya bernama
Elias Disney seorang keturunan Irlandia adalah seorang petani dan karyawan
biasa. Sedang ibunya bernama Flora Call adalah wanita Jerman
Semasa kecil Walt Disney sering diajak berpindah-pindah
tempat tinggal oleh kedua orang tuanya. Pada tahun 1917 saat usianya 16 tahun,
Disney remaja dikeluarkan dari sekolahnya di McKinley High School Chicago
karena mempublikasikan karya-karya kartun berbau patriotik perang dunia di
koran sekolah. Dia lalu mendaftar jadi tentara Amerika Serikat, tetapi ditolak
kerana belum cukup umur. Gagal jadi tentara, Walt Disney bergabung dengan
Palang Merah AS dan dikirim ke Perancis selama setahun sebagai sopir ambulans
Sekembalinya dari Perancis pada tahun 1919, Walt pindah
kembali ke Kansas City untuk mencari pekerjaan sebagai pelukis karikatur
politik atau strip komik di koran setempat. Apesnya, tidak ada satupun perusahaan
yang menerima lamaran kerjanya sebagai pelukis atau sopir ambulans sekalipun.
Kisah perjuangan jatuh bangun bisnis Walt Disney sebelum sukses
Untunglah rekan kerja saudaranya, Roy, membantu Walt
Disney mendapat pekerjaan sementara di Pesmen-Rubin Art Studio. Sebuah perusahaan periklanan lokal untuk
membuat iklan untuk surat kabar, majalah dan bioskop. Di sinilah ia bertemu
dengan kartunis Ubbe Iwerks. Setelah berakhirnya kerja sementara di
Pesmen-Rubin, mereka berdua nganggur. Keduanya lalu memutuskan untuk mendirikan
perusahaannya sendiri bernama "Iwerks-Disney Commercial Artists".
Sayang sekali, perusahaan itu tidak bertahan lama. Walt
Disney kemudian bekerja di Kansas City Film Ad Company, perusahaan pembuat
iklan berdasarkan cutout animation. Tak lama kemudian Ubbe Iwerks yang tidak
mampu menjalankan bisnisnya sendiri ikut bergabung. Di sinilah Disney
mengembangkan minatnya dalam bidang animasi, lantas ingin menjadi animator.
Berbekal kamera yang dipinjamkan oleh A.V. Cauger, bos Kansas
City Film Ad Company, Walt Disney membuat uji coba. Di sebuah garasi kosong
yang sudah dirombak jadi studio, ia mulai membuat film-film animasi pendek
dengan menggunakan teknik hasil percobaannya sendiri. Ide ini muncul setelah ia
membaca buku karangan Edwin G. Lutz berjudul “Animated Cartoons: How They Are
Made, Their Origin and Development”
Dengan keyakinan tinggi bahwa teknik yang ia kembangkan
suatu hari nanti akan berhasil, Walt Disney ingin membuka bisnis animasi
sendiri. Dia lalu merekrut seorang rekan kerja dari Kansas City Film Ad
Company, Fred Harman, sebagai pekerja pertamanya.
Hasil karya film kartun pendek pertama Walt Disney berjudul
"Laugh-O-Grams" ternyata membuat Frank L. Newman, seorang pengusaha
bisokop terkenal sangat terkesan. Sketsa-sketsa dan teknik film Walt Disney sangat
berbeda dengan yang sudah-sudah. Film kartun tersebut diputar di
bioskop-bioskop milik Frank L. Newman untuk menggantikan iklan-iklan agar
penonton terus menikmati apa yang muncul di layar selama selang waktu. Dan
ternyata penonton menyukai “film selingan” karya Walt Disney ini
Walt Disney kemudian memutuskan untuk keluar dari KC
Film Ad Company dan mengembalikan kamera yang dipinjamnya dari mantan bosnya.
Dengan uang simpanannya dia menyewa ruang kantor yang lebih luas untuk usaha
kecilnya, Laugh-O-Grams Corporation dengan modal awal sebesar $15.000. Ia
mempekerjakan adik Fred Harman, Hugh Harman, Rudolf Ising, dan sahabatnya Ube
Iwerks sebagai animator untuk mengembangkan dan mempromosikan Laugh-O-Grams di
New York City.
Masa suram bisnis Walt Disney
Tetapi jalan kesuksesan Walt Disney ternyata masih
panjang. Biaya produksi tinggi dan pangsa pasar terbatas membuat bisnis Walt
Disney bangkrut. Hal ini diperparah dengan sikap perfeksionis Walt Disney.
Dimana dia tidak segan mengeluarkan
banyak uang untuk membuat hasil film animasi yang sempurna
Ini merupakan masa suram dalam hidupnya. Ia telah
beranggapan bahwa masa sulitnya akhirnya berlalu. Tapi realita tidak seindah
harapan. Karena semua uangnya habis, Walt Disney terpaksa tinggal di bengkel
dengan makan dan tidur di sebuah bangku kecil, satu-satunya perabot yang dia
miliki. Bahkan sekedar untuk mandi, sekali seminggu ia harus pergi ke stasiun
kereta api untuk numpang kamar mandi
Pada suatu malam, seorang dokter gigi datang menemuinya
dan mengajak dia ke kantornya. Sang dokter bermaksud ingin memesan dibuatkan kartun
untuk mendidik anak-anak pentingnya menyikat gigi. Jawaban remaja bernama Walt
Disney sungguh membuat miris. “Saya tidak bisa. Karena saya tidak punya sepatu.
Satu-satunya sepatuku ada di tempat tukang sepatu untuk direparasi, dan saya
tidak punya uang untuk mengambilnya.” Dan sang dokter gigipun meminjamkan uang
agar anak muda tersebut bisa mengambil sepatunya
Siapa sangka, tokoh setenar Walt Disney pernah
mengalami situasi sulit seperti itu? Ngenes banget ya?
Belajar dari semangat pantang menyerah Walt Disney
Berbagai cobaan dan kesulitan hidup tidak membuat Walt
Disney putus asa. Berbekal gagasan dan keyakinan di otaknya bahwa suatu hari
nanti akan jadi orang penting dalam dunia perfilman, pada Juli 1923, Walt
Disney naik kereta api menuju Hollywood, California. Dia tinggal menumpang di
rumah sang kakak, Roy
Tanpa kenal lelah, pemenang 26 academy award ini mengunjungi studio-studio film Hollywood satu
per satu. Ia bersedia bekerja apa saja asal ada hubunganya dengan berfilman.
Baginya, untuk maju dalam suatu bidang keahlian khusus, orang harus masuk ke
dalamnya apa pun pengorbanannya. Inilah motivasi terbesarnya sehingga saat puluhan
kali ditolak, ratusan kali dia mencoba. Dia berprinsip:
“Ada dua macam golongan orang. Pertama adalah mereka yang merasa kalah dan terlantar bila mereka tak dapat menemukan pekerjaan. Dan golongan kedua adalah mereka yang dapat mencari penghasilan dengan cara apa pun dalam masa sulit” - kata-kata bijak Walt Disney
Sambil terus menunggu kesempatan diterima bekerja di
salah satu studio film, ia menggambar film-film komik kartun dengan maksud
dijual kepada pengusaha bioskop. Ia hanya menggunakan kembali pengalaman yang
sudah diperolehnya di Kansas City dengan Laugh-O-Grams.
Kisah Awal Sukses Walt Disney
Akhirnya ada distributor dari New York, Margaret
Winkler bersedia mendistribusikan film Alice Comedies yang telah mulai dibuat
oleh Walt Disney di Kansas. Kepada Disney ditawarkan uang $1.500. Jumlah sebesar
itu jauh lebih besar daripada yang diharapkan. Rangkaian seri Alice in
Wonderland ini diputar berurutan sampai tiga tahun. Dengan hasi penjualannya
Walt Disney bisa membeli rumah dan bahkan membangun studio filmnya sendiri
bersama kakaknya, Roy O. Disney.
Inilah awal sukses Disney Studio. Setelah berhasil
dengan proyek Alice in Wonderland, tahun 1927 seri Oswald the Lucky Rabbit dirilis.
Serial yang didistribusikan oleh Universal Studio inipun laris manis. Karakter
utamanya Oswald - yang digambar oleh Iwerks - menjadi tokoh kartun populer.
Disney Studio makin besar sehingga bisa mempekerjakan kembali Harman, Rudolph
Ising, Carman Maxwell, dan Friz Freleng, rekan seperjuangan Walt Disney dari
Kansas City
Tapi hambatan masih belum selesai. Pada tahun 1928,
Disney Studio harus merelakan para animator utama dan hak trademark Oswald yang
“dibajak” oleh Charles B. Mintz, karena menolak tawaran pengurangan bayaran oleh
Universal Studio. Kembali Walt Disney bekerja keras setelah ditinggalkan
karyawan terbaiknya seperti Harman, Ising, Maxwell, dan Freleng. Hanya Iwerks,
orang dekat yang tetap setia bersama Disney
Setelah kehilangan hak cipta Oswald, tokoh pendiri
taman bermain Disney Land ini kemudian menciptakan karakter baru yang kemudia
sangat populer hingga saat ini. Karakter tersebut diberi nama Mickey Mouse. Ia
mendapat ilham dari seekor tikus yang pernah dipeliharanya ketika bekerja di
Kansas City Studio. Ubbe Iwerks mengerjakan ulang sketsa yang dibuat Disney
agar lebih mudah dianimasi. Namun, suara dan karakter Miki dibuat oleh Disney.
Pada awalnya, tikus itu diberi nama "Mortimer", kemudian diganti
menjadi "Miki Tikus" oleh sang istri, Lillian Disney yang dinikahinya
pada tahun 1925
Film animasi pendek pertama yang menampilkan Miki
merupakan film bisu yang berjudul Plane Crazy. Sayang, film ini gagal
mendapatkan distributor untuk mengedarkannya. Disney akhirnya membuat kartun
dengan suara yang berjudul Steamboat Willie. Film ini diedarkan melalui
perusahaan Pat Powers dan ternyata sukses besar, mengalahkan kepopuleran Felix
the Cat. Walt Disney sendiri yang mengisi suara tokoh Miki Tikus hingga tahun
1946.
Disney Studio terus berkembang pesat. Apalagi setelah
merilis film Snow White and the Seven Dwarfs pada tahun 1938. Film ini menjadi film
animasi buatan Amerika Serikat yang menggunakan “technicolor” pertama di dunia.
Film yang didistribusikan oleh RKO Radio Pictures ini menjadi film box office
dengan meraup pendapatan lebih $8 juta dalam tayangan perdananya
Kesuksesan film Snow White and the Seven Dwarfs adalah
bukti “kegilaan” seorang Walt Disney dalam memegang prinsip. Perlu diketahui,
ide mengangkat dongeng putri salju ke layar animasi oleh para tokoh industri
film Hollywood merupakan hal konyol. Mereka mentertawakan rencana Disney tersebut
sebagai "Disney's Folly" (Kebodohan Disney) dan yakin bahwa proyek
ini akan menghancurkan Disney. Bahkan istrinya, Lillian dan saudaranya, Roy
juga membujuk Disney agar melupakan hasrat itu.
Namun Disney tetap ingin melanjutkan proyek gila
tersebut. Ia mempekerjakan profesor Don Graham dari Chouinard Art Institute
untuk melatih pekerja studio. Berlandaskan Silly Symphonies sebagai platform
untuk menguji animasi manusia realistik, animasi watak tersendiri, special
effect, dan penggunaan proses-proses dan peralatan khusus seperti kamera
multiplane dll. Dan hasilnya benar-benar membungkam suara-suara sumbang dari
orang-orang yang mencemoohkan dirinya.
Inovasi Bisnis Disney terus berlanjut
disneyland paris. sumber gambar: wikipedia.org |
Sukses dengan bisnis di dunia film kartun, perusahaan Walter
Disney terus mengembangkan inovasi di bidang bisnis berbasis hiburan keluarga.
Taman wisata Disneyland yang saat ini tersebar di 6 negara di dunia, ide
awalnya lahir saat mengunjungi Children's Fairyland di Oakland, California.
Konsep awal yang dia gambar pada tahun 1940 ini semula dirancang sebagai taman
bermain buat karyawannya menghabiskan waktu dengan anak-anak mereka. Ide ini
kemudian dikembangkan sebagai wahana wisata dan diresmikan untuk pertama
kalinya pada tanggal 17 Juli 1955. Ya, butuh 15 tahun untuk mewujudkan mimpi
menjadi kenyataan
Selain Disneyland, Walt Disney merambah bisnis TV,
buku, musik dan banyak lagi. Menjadikan Walt Disney Production sebagai
perusahaan bidang hiburan paling berpengaruh di dunia. Setelah meninggal dalam
usia 65 tahun pada 15 Desember 1966 karena menderita tumor paru-paru, kerajaan
bisnis Walt Disney diteruskan oleh Roy Disney
Sumber preferensi. Disunting dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Walt_Disney serta sumber terpercaya lain di internet
Pelajaran dari kisah inspiratif dari Walter Elias Disney (1901 – 1966)
Apa pelajaran berharga yang bisa kita petik dari kisah
inspiratif Walt Disney dalam mewujudkan impian? Anda bisa mencari kata-kata
bijak yang dia selipkan di semua film karyanya. Atau simak kesimpulan yang akan
saya sampaikan dibawah ini
Setidaknya ada 7 hal yang bisa kita teladani dari kisah
perjuangan Walt Disney:
- Berani bermimpi -> Untuk menjadi orang berhasil, kita harus berani mempunyai impian tinggi. Inilah dasar motivasi kita untuk mewujudkan cita-cita menjadi kenyataan
- Memegang prinsip -> Keyakinan kuat akan membuat kita tidak mudah goyah terpengaruh dengan cibiran serta hinaan dari orang lain
- Kerja keras -> keyakinan saja tidak cukup untuk merubah mimpi menjadi nayata. Butuh usaha keras serta semangat pantang menyerah
- Tidak mudah patah arang -> Sekali dua kali gagal bukan berarti upaya yang kita lakukan telah gagal total. Selama nafas masih dikandung badan, jalan keberhasilan masih terbentang lebar
- Kreatif dan inovatif -> Mimpi boleh diluar nalar akal sehat. Tapi upaya untuk mewujudkannya harus realistis. Maka kita harus berpikir kreatifserta bertindak inovatif supaya tidak ditertawakan orang lain
- Kerja sama dengan orang yang tepat -> Bisnis tidak bisa dijalankan seorang diri. Butuh dukungan kerjasama dari orang yang tepat, punya motivasi sejalan dan loyal. Kita bisa melihat bagaimana kisah persahabatan, cinta, kesetiaan dan pengkhianatan dalam kisah ini. Dalam kehidupan sehari-haripun cerita seperti ini sering kita alami bukan?
- Berani berkorban -> Jangan harap meraih kesuksesan jika tidak berani menanggung penderitaan. Rasa sakit, hidup sengsara, kehilangan uang merupakan resiko yang harus siap ditanggung sebagai harga yang harus dibayar untuk bisa hidup enak
Baca juga: tips sukses Chairul Tanjung!
Semoga kisah sukses Walter
Elias Disney sang pendiri Walt Disney sekaligus bapak kartun dunia ini
bermanfaat. Memberi inspirasi bagi kita untuk tidak takut menghadapi berbagai
rintangan guna mewujudkan cita-cita. Yakinlah, the power of spirit akan mengalahkan rasa frustasi. Ukir sejarah
hidup kita dengan inovasi luar biasa yang akan dikenang dunia sepanjang masa. Kini saatnya kita bangkit menjadi pioneer atau sang fenomenal revolusioner dalam bidang bisnis yang kita geluti. Semangat!